Penerapan Protokol kesehatan dengan berbagai Cara dan Upaya mendapat pertentangan di masyarakat sehingga Rawan Konflik dan menimbulkan berita seolah Pemerintah ini mendzolimi masyarakat, padahal masyarakat juga harus intropeksi diri sejauh mana Dukunganya terhadap Pemerintah. memang saat ini dunia digital mampu mempercepat informasi tyapi di sisi lain menimbulkan Misinformasi dan Hoax Cepat menyebar danb meraja lela membuat Keruh suasana.
Penerapan Pembatasan aktivitaspun menyisakan berbagai cerita Pilu dari para Pelaku usaha kecil yang mengeluh mereka tidak dapat penghasilan.benarkah demikian?usaha yang menimbulkan kerumunan berpotensi beasr menjadi Trance/Penularan yang signifikan sehingga usaha pembatasan Aktivitas terus di galakan. mungkinkah kita dad solusi jika tanpa penerapan yang benar. tapi anehnya juga masyarakat jika diberikan kelonggaran nambah membuat penularan makin menjadi.
terkait kerumunan ini banyak Pro dan Kontra yang seharusnya disikapi dengan Adil.kesalah pahaman dalam usaha ini menimbulkan celah dari kaum Hoaxer dan penyerbar Fitnah dan Kebohongan membuat onar dan Keruh di masyarakat dengan membenturkan Peraturan Pemerintah dengan Masyarakat.
1. Pembatasan Kerumunan di Tempat Ibadah
Sudah di coba untuk jaga jarak dalam Pelaksanaan Ibadah di mesjid, awalnya oke tapi lama lama di benturkan dengan SHOLAT HARUS RAPAT JARAKNYA, padahal aturan Pemrintah ini sifatnya darurat artinya jika dibutuhkan saat ini sholat dengan kondisi Renggang Insya Allah tidak bermasalah, tapi lagi lagi Kaum yang sok hebat menentangnya ..sehingga terbukti ada penularan di jamaah makanya harus di tutup. kadang saya Curiga denga orang orang yang menyebar Hoak ini mungkin cuma sholat berjamaah setahun 2 kali, heheh tapi dia memenfaatkan moment untuk membuat kegaduhan di masyarakat.sebenarnya jika mau jujur ikuti protokol Kesehatan yang dianjurkan Dinas Kesehatan trus kemudian bertawakal tentu akan Harmonis.
Sebagai Usulan dan penelitian lanjut Jika masyarakat itu memabg antusias untuk sholat berjamaah mungkin alternativ ini boleh di Coba, yaitu masjid terbuka , jaga jarak terus Sholat bersegera artinya tidak terlalu lama berkerumun dan Dzikir serta doa dilanjut di rumah.nah tapoi pandangan yang seolah pembatasan ibadah ini disikapi dengan sinis seolah dilarang sholat,padahal kan intinya kurnagi kerumunan dulu sampai kasusu Covid mereda dan hilang dari muka bumi.kenapa selalu ada karena penularan tidak putus dan masih banyaknyua masyarakat yang ndablek seolah paling pintar di era Pandemi.
2. Pembatasan Aktivitas Rumah makan dan Kerumunan
Konflik yang terjadi dihembuskan oleh Kaum Hoaxer dengan menampilkan masyarakat yang terdzolimi dengan peraturan ini padahal mereka cuma diminta di saat diperlukan agar kasus mereda dan terputus tapi namanya masyarakat yang ngeyel tetep nekat, indonesia ini masih toleran hanya saja masyarakatnya yang kurang berparisipasi.. gak kebayang kalau negara kita seperti Korut dan China pasti masyarakat dan kaum hoaker yang bandel gak akan berkutik.
Kita selalu iri dengan China yang mampu keluar dari pandemi, sebab disana masyarakatnya patuh dengan Pemerintah dan satu gerakan dengan pemerintah sehingga wabah bisa langsung sirna. tapi di indonesia Mampukah seperti itu, Halu jika mau mengambil contoh mereka.intinya semua haruys saling memposisiskan diri sebagai apa kalian, Jadilah masyarakat yang Patuh kepada pemerintah, dan untuk penmerintah jadilah pemerintah yang tegas tapi adil,
semoga bermanfaat oh ya ini ada Video Promosi Kesehatan penaggulangan Covid 19 semoga bermanfaat, Boleh di download dan di bagikan
Disaat masih genting jaga jarak adalah Proteksi yang manjur dari penularan covid bersama dengan masker dan cuci tangan pakai sabunMungkin ini yang bisa kita berikan silahkan di download
semoga bermanfaat dan jangan lupa tetep semnagat mengedukadsi masyarakat supaya terhindar dari hoax dan penyesatan. amin
eits jangan pergi dulu bos,mau curhat nih, sebaga petugas surveilan kita sudah awasi bahwa eningkatnya kasusu karena kelonggaran Prokes yang ada di masyarakat sehingga cenderung dilanggar, ketika satgas terbentuk, wilayah kerjaku Covid masih terkendali dari awal maret 2020 pengetatan setiap kampung mwembuat kasus terkendali,tapi semenjak agustus 2020 satgas resmi di bubarkan mulai terlihat lonjakan dan ledakan, bahkan meneurunya kepoercayaan masyarakat membuat angka semakin naik, tapi alhamdulillah di temapat kerja kami satgas masih aktiv menjalankan tugas meskipun sudah menjadi satgas mandiri desa dan kelurahan sehingga kasus Covid masih bisa dikendalikan meskipun penyebaranya dan kematian karenanya selalu ada di wilayah yang kita sayangi.
1 komentar:
pengaturan hurup besar kecilnya pk di atur lagi..dah joss kontenny
Posting Komentar