Di tahun era milenial ini aku baru mengenal konspirasi yang mana beberapa pihak dengan theory instant nya seolah sebuah pencerahan baru yang membawa maslahat.dimana seolah tercipta kekuatan tandingan dari yang maha kuasa yaitu manusia itu sendiri yang bergelar Freemason ataupun Illuminati dan yang lainya...menguasai dunia .bahkan banyak mayoritas umat terbesarpun ikut terfutnah bahwasanya Allah punya saingan yaitu kelompok yang mampu mengendalikan dunia secara kompak dan sistematis.
Yah bisa jadi itu memang iya tapi pantaskah kita berprasangka bahwa dunia sudah dikendalikan oleh mereka, dan Allah tidak punya kendali lagi....tanya kenapa begitu?
Once Upin time on Yukum jaya
" Mas awaku gak penak,tolong piketin di BP ya nanti aku ganti uang"
Itu
"Iya insyaallah"...jawabku...
"Mas aku dirujuk ke Demang s raya, saturasi oksigen ku turun,Doakan aku sehat lagi ya..."
Itulah SMS temanku yg terakhir dan pas 3 hari kemudian dia meninggal karena covid19.memang dua termasuk Pasien PRB dan sudah pasang cateter/stend jantung.dan kondisi perekonomian takut berkomplikasi dengan diabet membuat hidupnya rawan dan rentan penyakit mematikan.jujur hari itu Desember 2020 adalah masa gelap Puskesmas tempatku bekerja, satu teman akrab ku me unggul duluan terkena serangan jantung dan di medio semenjak munculnya covid 19 ini.curiga kesabaran, ya pasti .nah temen yg kedua ini juga terkonfirmasi postip sars covid 19.
Sebelum ada wabah covid 19 sangat jarang kematian tapi semenjak covid19 banyak yang terus renungan dan mati terinfeksi covid.jika boleh bilang sebelum covid 19 orang dengan penyakit comorbid bisa bertahan.tapi setelah adanya covid 19 banyak yg tidak bertahan.
16 Desember 2020 pulang dari ikut menyaksikan penguburan dengan protokol covid 19 dimalam harinya aku merasa panas dingin ngrenggeng seluruh persendian mulai cari betis naik ke pinggang dan seluruh tubuh terasa sakit hampir mirip waktu aku terinfeksi dengue ( DBD). Memang harian itu sudah 5 hari keluargaku pada terkena wabah aneh yaitu batuk pilek tapi membuat merek tidak berdaya alias K O.kondisi ini mirip ILI ( INFLUENZA LIKE ILLNES ) Yg sebelum ada covid 19 pernah diawasi oleh dinas kesehatan di form SKDR atau ewars di program yg aku pegang.ini sebenarnya setelah wabah flu burung di tahun 2010 sudah diprediksi ada.jadi kalau aku boleh bilang ini sudah muncul dan hanya disebut ILI atau influence like ilnes alias flu berat.juga ada istilah pernah takut cluster tak lazim yg tidak diketahui sebabnya diwaktu itu.ok kembali ke cerita gue ya...
Nah tepatnya 5 hari urus keluarga dengan gejala itu aku terinfeksi juga.ceritamya ada tetangga berobat mengeluh flu tapi badan loyo, aku dah duga ini covid 19.aku sarankan untuk ke rumah sakit, dan apa daya keluar dari ruang praktek yang dibelakang, klien yg merupakan tetangga dan temen pensiunan bapakku ngajak ngobrol bapak diteras....terlambat aku mengingatkan.mereka ngobrol asik ngalir ngidul dan besoknya.....anak pertama ku kehilangan penciuman.dilanjutkan ibuku yg terkena flu tapi 3 hari gak kuat hanya tidur melulu.bapaku flu gak sembuh sembuh dan hanya tiduran beliau nyaman...aku dan istriku masih sehat tapi karena aku merawat bapak berada di ruangan dia maka hari ke 5 tepat dengan meninggalnya kawanku diatas tadi, maka aku terkena juga penyakit ini yah Covid 19 menghajar keluarga besarku dan akhirnya aku konfirmasi kan lewat PCR ajudan bapakku positif covid 19.ibu dan anakku tidak aku konfirmasi kan tapi aku yakin mereka semua terkena .
Hanya aku dan bapak yg memiliki gejala serius.baoak batuk batuk seminggu lebih.aku tidak batuk tapi seluruh sendi seperti copot dan tiap hari 3 x suhu naik turun.sepuluh hari aku menahan beratnya covid 19 dan dihari kesepuluh aku bisa lebih ringan tapi efeknya seluruh tubuhku kulit ngelupas karena hari ke 9 keluar urtikaria seperti gabak gatal dan gosong, selanjutnya kulit keriput dan mengelupas.hampur satu setengah bulan covid masih ada di pemeriksaan PCR ku.tapi bapak 1 bukan sudah ilang total.
Mungkin salah satu hikmahnya Allah SWT memberiku cobaan agar aku merasakan dan tahu bagaimana rasanya covid19 supaya aku bisa menangani masalah ini karena berkaitan dengan profesiku sebagai tenaga kesehatan.saya memang bukan dokter tapi sebagai nakes ini sangat bermanfaat.kuni saya sadar penuh bahwa Covid 19 ada dan bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar adapun terkait kematian hanya Allah SWT saja yg punya kuasa.
Sebagai seorang vaksinator puskesmas aku tidak heran dengan ilmu vaksin ini bos.meski banyak theory konspirasi aku tetap yakin akan proses imunisasi.vaksin hanya bahan adapun kekebalan adalah mutlak tubuh yg membuat dengan ijin Allah SWT.
Kini setelah 6 bulan pasca Covid 19 dan juga bukan Maret aku boster 1x vaksin ya karena penyintas( orang yg pernah terinfeksi ) cukup satu kali vaksin maka aku melakukan Testing rapid antibodi dan terbukti reaktif artinya kekebalannya akan virus covid 19 benar benar tampak dibuktikan dengan rapid test antibodi.kekebalan dari proses alami infeksi covid ini lebih efektif dari vaksinasi yg merupakan proses imunisasi buatan.karena penyintas melawan vaksin aktif, sedangkan vaksin covid virusnya sudah di nonaktifkan, memang kita tidak boleh ambil resiko dengan memvaksinasi dengan virus hidup.adapun yg terinfeksi alami apa mau dikata memang covid 19 ada disekitar kita.oh ya terkait covid gejala yg saya alami adalah panas dingin, otot nyeri semua, rasa haus berlebihan, males pernah gentar tidur terus.dan ini mungkin kondisi berbahaya jika saturasi oksigen turun drastis bisa membawa kematian.
Mungkin ini ya g sanggup saya bagikan kain waktu kita sambung.say gak mungkin.melawan theory konspirasi,karena banyak yg sudah terpengaruh.tapi bagi yang percaya saya ya itulah yg saya alami.hindari semampunya tapi jika terkena semoga anda mampu bertahan dan banyak banyak zikir aja sebagai bekal kelak dihidupkan sesudah mati.
Amin TTD wills mcbroto JR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar