Label

Jumat, 25 Juni 2021

Gombal Mukiyo dari Pare ke Lampung

      Karena sulitnya kehidupan dijawa dan persaingan yang semakin ketat membuat keluargaku hijrah ke Lampung,desas desus dari jaman kolonial Belanda Lampung sudah didengang dengungkan makmur mirip Benua baru Amerika yg oleh Inggris dijadikan koloni.nah meski disini tidak ada Indian tapi diLampung sudah ada penduduk asli yg mendiami dan mereka open terhadap pendatang karena dibawah pemerintahan Hindia Belanda kolonial itu sudah ada.dan keberadaan masyarakat Jawa yg membuka lahan dan penghidupan baru sudah tenar dijawa dan menciptakan sebuah kultur budaya baru yg berakar dari budaya Jawa, yang mana berbaur dengan gaya bahasa Lampung yg terkesan keras, sehingga kultur Jawa diLampung pun terpengaruh mirip seperti kisahnya negara emrik ya hehe...
Lanjut ke masalah pokok bos...keluarga gue mendarat di Lampung ke bedeng 20 Purwodadi Trimurjo, nah ini yg gue maksud bahwasanya meski diLampung tetap berusaha menghidupkan kultur Jawa sebagai identitas.bedeng itu berarti sebuah kelompok pemukiman yg diberi kode nomor dizaman kolonial, seperti desa tempat aku dibesarkan yaitu bedeng 20, Purwodadi adalah inisial nama karena banyak masyarakat Jawa yg berasal dari wilayah itu ...UPS jadi gak fokus ya tapi gpp biar rame tulisanya.Ada namanya BD Purwoadi,Notoharjo, Untoro dan lain sebagainya.hemmm to kitaau bahas gombal Mukiyo ya....

     Bapak ibuku asli Jawa timur bos.mamak dari Pare Kediri, bapak dari Rembang...nah aku dan seluruh saudaraku ada 8 lahir di Pare Kediri.tahun 1981 berbekal harapan menuju Lampung karena tanteku sudah duluan hijrah ke Lampung, beliau jadi guru dan hidup berkecukupan karena mereka ikut transmigrasi setelah pasca kolonial di tangan NKRI untuk mengembangkan Lampung di era pak Harto.nah karena ibuku dan bapak totok Jawa timuran ya salah satu kata banyolan untuk menghibur dan mengadopsi sesuatu ya itu kalimat Gombal Mukiyo....

Mak tadi kata bapak mau di beliin sate lho...
Mana...ah gombal bohong....
Gombal Mukiyo....begitu seloroh ibuku karena di prank bapakku hehehhh...

     Gombal itu istilah Jawa yang artinya kain, tapi konotasinya merujuk pada kain yg usang, misal jika kamu di bohongi orang pas ketemu ku pasti menyanggah ahh gombal loh...begitu..
Mukiyo sendiri adalah nama orang gila dan stress yg endemik di daerah Nganjuk, Kediri dan sekitarnya yang mana pada tahun kisaran 1960 adalah orang gila yg gemar mengumpulkan kain alias gombal usang yg di bawa kemana mana di sekitaran nganjuk.seiring berjalanya waktu medio tahun 1970 menjadi dan dipopulerkan oleh masyarakat nganjuk, merembet ke Kediri dan sekitarnya dan akhirnya  pulerlah di seantero Jawa timur, dan ketika kami dikampung pun sering menggunakan ini untuk menyanggah sesuatu yg berbau bualan.meski diLampung kalimat Mukiyo banyak yg gak tahu tapi itulah sejarahnya yang ada dan faktanya di Jawa timur.

     Lama berselang kecuali orang tuaku wafat dan dikuburkan di bedeng 20 Trimurjo dan aku serta seluruh saudara nyebar di wilayah Lampung ada yg di bekri,way Abung, di bedeng 20 dan aku sendiri di Yukum jaya lampung  tengah sebagai seorang mantri yg tugas di wilayah Poncowati...keluarga besar sudah sebagian dilampung dan yg dijawa masih tetap terkait silaturahmi, ok dengan adanya Whats app. keluarga Jawa dan Lampung saling komunikasi untuk mengenang dan tetep tergabung.

     Omong omong dari tahun 1981 aku baru bisa Anter ibu bapak silaturahmi ke pare Kediri setelah 25 tahun yaitu 2006 tahun lalu, Alhamdulillah aku bisa mengantar mereka melihat tanah mereka dibesarkan .dan kalau aku banyak yg lupa ya kerena usiaku 6 tahun pindah ke lampung  jadi gak dong alias gak paham persis.
Nah itu sekelumit tentang istilah Gombal Mukiyo semoga sinkron dengan sejarah yg lain ya kalaupun sumber beda dikit ya gak masalah.bahkan jika anda mau mengganti istilah Mukiyo dengan nama anda ya gak apa apa hehehhh...
Salam sedukuran dari gue, kiyee nyong kasih Gombale4 Mukiyo seng tenar dan terupdate saiki..
William mcbroto, dan nama generik saya adalah Agus Subroto 11 Agustus 1976 
GG gresikan, pare Kediri .pasar lama belakang toko mas mbentek.

Tidak ada komentar: